Blepharospasm atau mata berkedut adalah
sejenis kontraksi otot involunter yang tidak lazim yang ditandai dengan spasme
muskulus orbikularis okuli yang persisten atau repetitif. Kondisi ini hampir
selalu bilateral dan paling sering pada orang tua. Spasme cenderung makin kuat
dan cenderung menimbulkan penutupan mata secara involunter, pasien menjadi
terganggu karena hanya mampu melihat dari celah spasme yang kecil. Bila leher
dan seluruh muka terlibat kelainan ini disebut syndrom meigs. Penyebabnya belum
diketahui tetapi disfungsi ini diduga
berasal dari ganglia basalis.
Ganglia basalis termasuk dalam traktus ekstrapiramidal dan berfungsi untuk mengatur gerakan volunter kasar dan tidak terampil, seperti mengendalikan posisi berdiri, gerakan tangan pada waktu berjalan, gerak lambaian tungkai dan lengan. Kerusakan pada ganglia basalis dapat menimbulkan gangguan-gangguan gerak seperti : gejala-gejala pada penyakit Parkinson (kekakuan otot atau rigiditas, tremor, akinesia), hemibalismus, chorea, dan atetosis.
Dalam topik
ini (blepharospasm) gangguan pada ganglia basalis tersebut menyebabkan
aktivitas asetilkolin yang berlebihan sehingga membangkitkan aliran listrik
melalui nervus facialis bagian zygomaticus dan frontalis yang mempersyarafi musculus
orbicularis oculi sehingga membuat mata kejang sesaat.
Stress
emosional, kurang tidur, atau terlalu lama melihat di tempat yang sama dalam
waktu lama (misalnya, terlalu lama melihat layar komputer) dan kelelahan
terkadang memperburuk keadaan sehingga
mengesankan keadaan ini bersifat psikogenik. Akan tetapi psikoterapi dan
obat psikoaktif sangat sedikit sekali hasilnya. Tidak ada cara lain yang bisa
dilakukan untuk menghentikan kedutan pada mata ini selain membiarkan tubuh dan
mata untuk beristirahat.
Mata kedutan biasanya hanya
terjadi beberapa detik atau menit yang terjadi dalam sekali atau beberapa kali
dalam satu hari. Kedutan terjadi sangat spontan yakni gerakan tiba-tiba pada
kelopak mata atas atau bawah. Menurut Dr. Karen Wolfe, penulis buku ‘Create The
Body Your Soul Desires’, mata kedutan bisa menjadi pertanda bahwa tubuh sedang
mengalami gangguan ringan. Kedutan dianggap berbahaya jika kejadiannya
berlangsung secara terus menerus dan dalam waktu lama.
Otot yang biasanya mengalami gangguan adalah m.orbikularis okuli. Otot ini adalah otot sfingter yang yang melingkari mata terdiri dari bagian orbital, preseptal, dan pretarsal.
M. orbicularis oculi dan m. frontalis (a) bagian pretarsal, (b) bagian preseptal, (c) bagian orbital, (d) m. frontalis
1Bagian orbital berasal dari medial bola mata dan
berjalan melingkari mata melewati bagian atas kelopak mata, kemudian dibagian
bawah kelopak mata, kemudian menuju ligamen palpebra.
2
Bagian preseptal berasal dari ligamen palpebra
berjalan melewati bagian atas dan bawah mata menuju sudut lateral mata. Bagian
orbital dan preseptal membentuk suatu lingkaran yang mengelilingi mata.
3
Bagian pretarsal terletak hanya berada pada batas
palpebra.
Blefarospasme
juga disebabkan karena gangguan pada m.levator palpebra superior. Otot ini
keluar dari bagian inferior tulang sfenoid. Dari sinilah, kemudian menyebar dan
masuk menuju bagian atas kelopak mata dan bagian tarsal superior.
M.Levator palpebra berfungsi untuk membuka dan menutup kelopak mata bagian atas. Pada penderita blefarospasme otot-otot lain yang berpengaruh ialah m.corrugator, m.procerus, dan m.frontalis.
M.corrugator ini terletak dari bagian dalam orbita berhubungan dengan bagian dalam hidung, menuju kulit dibagian dahi tepatnya diatas alis mata, otot ini berfungsi menarik alis mata dan kulit dari tengah atau dalam posisi diam menjadi ke arah medial dan bawah.
M.procerus terletak dari fasia tulang nasal dan kartilago nasal, kemudian melewati area dasar hidung, kemudian naik ke atas masuk ke kulit di bagian tengah dahi diantara dua alis mata. Otot ini berfungsi untuk menarik kulit dari dahi diantara dua alis mata ke bawah dan membuat munculnya kerutan melintang di area glabella dan batang hidung. Otot ini juga bekerja sinerjik dengan m.corrugator dan m.orbicullaris oculi.
M.frontalis adalah otot yang panjang dan berbentuk quadrilateral percabangan dari m.fascialis superior. M.frontalis masuk ke gabungan m.orbikularis okuli di bagian atas berbatas dengan alis mata dan berbatasan dengan bagian tengah dan medial kelopak mata. Otot ini bergabung dengan m.orbikularis okuli dan mengikuti pergerakannya.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Riordan
P. Vaughan and Asbury’s General
Opthalmology. The McGraw-Hill Companies. 2008; Ed 17th.
2. Guyton
M.D. Arthur C. Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran. EGC.
2007; Jakarta. Ed 11.
3. Mukhdiar
K. Botulinum Toxin Therapy. Faculty
of Medicine Trisakti. 2011.